CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 21 Desember 2012

Keunggulan Kompetitif dan Keunggulan Komparatif


Keunggulan Kompetitif
      Menurut Tangkilisan (dalam bukunya Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Manajemen SDM, 2003) bahwa Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuan  sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya. Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia, oleh  Badudu-Zain (1994), dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas, kami berpendapat bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi, dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya, untuk mendapatkan sesuatu. Contoh, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan, masing-masingnya bagaimana berusaha untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keuanggulan yang dimilikinya.

HAKIKAT BUDAYA


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

DINAMIKA MASYARAKAT

Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosial budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika social (social dynamic).
      Konsep-konsep penting tersebut antara lain:
1.  Proses Internalisasi. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimuli yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya.
2.  Proses sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial.  Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yag menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
3.  Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
4.  Proses evolusi sosial budaya yang dianalisa secara detail akan membuka mata seorang peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam setiap masyarakat di dunia. Proses-Proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya. Proses ini mengenai suatu aktivitas dalam sebuah lingkunagn atau suata adat dimana aktivitas yang dilakukan terus berulang .
5.  Proses Difusi (diffusion) yaitu penyebaran unsur kebudayaan dan sejarah yang terjadi bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi. Salah satu bentuk difusi dibawa oleh kelompok-kelompok yang bermigrasi. Namun bisa juga tanpa adanya migrasi, tetapi karena ada individu-individu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu, dan mereka adalah para pedagang dan pelaut.
6.  Akulturasi. Poses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan dioalh kedalm kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
7.  Asimilasi. Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.
8.  Inovasi dan Penemuan. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.
9.  Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi Invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Pendorong Penemuan Baru
Faktor-faktor pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru antara lain :
1.  Kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan.
2.  Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan.
3.  Sistem perangsang bagi aktivitas mencpta dalam masyarakat.


Selasa, 18 Desember 2012

Aksi Candaan Yang Menuai Kritikan

KASUS

Belakangan ini publik seperti disuguhkan oleh berbagai kontroversi dalam komunikasi di media massa, khususnya pada media elektronik tayangan televisi. Tayangan yang saat ini mendominasi adalah tayangan komedi yang menyuguhkan candaan para talentnya yang mampu mengocok perut pemirsanya. Maraknya tayangan yang berbau komedi ini tidak hanya murni acara lawak saja, tetapi juga dalam acara talkshow dan acara musik yang dipandu oleh insan komedian. Sebut saja acara musik Dahsyat yang dipandu oleh Olga Syahputra, acara talkshow Bukan Empat Mata yang dipandu komedian  Tukul Arwana, acara talkshow Show Imah yang dipandu komedian Soimah, acara komedi OVJ, acara komedi Pesbukers, dan lain sebagainya. Acara komedi tersebut memang cukup menghibur jika dilihat dari perolehan rating yang tinggi, hal ini  menunjukan bahwa pangsa pasar yang saat ini sedang baik adalah adalah acara yang bernuansa komedi. Menyadari hal tersebut, pihak stasiun telivisi berlomba-lomba memproduksi acara komedi dan menggunakan talent komedian yang memang sedang naik daun. Tujuannya hanya satu, untuk mendapat keuntungan secara financial lewat rating yang tinggi dan iklan yang banyak.

Senin, 17 Desember 2012

Arti penting komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

Struktur dan Proses Sosial di dalam Sosiologi Komunikasi


Sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks proses dan interaksi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Ini tampak jelas dari beberapa definisi komunikasi yang menggunakan prespektif sosiologi. Colin Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai “usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda, memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan”. Harnack dan Fest (1964) menganggap komunikasi sebagai “proses interaksi diantara orang untuk tujuan integrasi, intrapersonal dan interpersonal”. Jadi sosiologi Komunikasi adalah ilmu yang memberi pemahaman tentang kajian sosiologis dari kegiatan komunikasi, khususnya komunikasi massa. Kajian dari sosiologi komunikasi meliputi hubungan media massa dengan institusi sosial lain yang ada dalam masyarakat, hubungan didalam institusi media termasuk proses produksi isi media dan hubungan media massa dengan khalayak.

Dasar Pemikiran Karl Marx

Dasar Filsafat dan Logika


Dasar pemikiran:

a)      Materialisme historis
Kebutuhan materiil dan perjuangan kelas sebagai akibat dari usaha memenuhi kebutuhan.
Manusia dari kelas bawah berusaha mendapatkan kehidupan yang layak, mereka bekerja keras supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya saja, seorang dari keluarga miskin berusaha untuk menjadi orang sukses dengan tekun belajar, sehingga disekolah dia mendapat nilai yang bagus. Setelah lulus SMA dia berusaha untuk kuliah, karena orang tuanya kesulitan ekonomi, maka dia memutuskan bekerja sambil kuliah. Dibangku kuliahpun dia selalu mendapat nilai yang bagus, dan  setelah lulus dia dapat diterima bekerja karena kepintarannya diakui oleh perusahaan/ orang lain. Sehingga dengan bekerja ditempat yang layak dia mendapat gaji yang layak dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Komunikasi Non Verbal

Bahasa non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam presentasi, dimana penyampaiannya bukan dengan kata-kata ataupun suara tetapi melalui gerakan-gerakan anggota tubuh yang sering dikenal dengan istilah bahasa isyarat atau body language. Selain itu juga, penggunaan bahasa non verbal dapat melalui  kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,  potongan rambut, dan penggunaan simbol-simbol.

Minggu, 16 Desember 2012

SISTEM POLITIK ERA REFORMASI


Selama pasca orde baru, kehidupan politik di tandai dengan ketidakpastian di tingkat massa, dan konflik politik yang tinggi di tingkat elit. Oleh karena itu, proses sosialisasi politik merupakan sesuatu yang tegarap secara baik dan teroganisir. Hal ini di sebabkan karena elit-elit politik dan elit-elit strategis terjebak dalam proses “adu kekuatan” yang melibatakan massa. Kasus Pamswakarasa merupakan contoh bagaimana proses sosialisasa politik kurang. Pada akhirnya, masa yang sebelumnya mengalami pelemahan daya beli akibat krisis ekonomi pada tahun 1997 akhir, terlibat dalam blok-blok konflik yang diciptakan para elit, tanpa mereka mengetahui secara nyata maupun laten, akan maksud politik yang ada di dalamnya. Kasus terpenting dari hal ini adalah terjadinya berbagai bentrokan Mahasiswa dengan massa dan aparat. Kasus Trisakti dan Semanggi, setidaknya dapat dianggap sebagai refrensentasi kan lemahnya sosialisasi pada pasca orde baru.

Kamis, 13 Desember 2012

Kekuatan dan Kelemahan Media Massa



Kekuatan media massa
a)    Media cetak
1)      Media cetak lebih dalam dan terperinci ketika memberitakan suatu peristiwa. Pembaca diajak untuk berpikir dan menganalisa berita yang disajikan melalui gaya penulisan oleh media itu sendiri.
2)      Media cetak juga memungkinkan untuk disimpan/ dikliping. Hal ini berguna jika sewaktu-waktu membutuhkan berita tentang kejadian yang sudah lewat.
3)      Media cetak memiliki segmennya sendiri, sehingga masyarakat tinggal memilih ingin membaca media apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka (tingkat pendidikan, life style, dan lain sebagainya).
4)      Media cetak (Koran) ditawarkan dengan harga yang murah, sehingga orang dapat membelinya tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
5)      Fleksibel (lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan).
6)      Media cetak mampu menjangkau daerah-daerah sesuai cakupan wilayahnya. Misal Suara Merdeka untuk daerah yang lebih spesifik menghadirkan Semarang Metro. Solo Metro, Suara Muria, dan lain sebagainya.

b)   Media elektronik
1)      Media elektronik menjangkau khalayak secara luas. Setiap orang dapat mengakses media elektronik, karena hampir disetiap tempat mulai dari ruang publik, kantor, dan rumah warga tersedia media elektronik.
2)      Media elektronik juga menyajikan berita yang lebih mudah dipahami karena menyampaikan berita langsung pada intinya dan disertai gambar bergerak. Karena dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak. Selain itu tidak memerlukan keahlian dan kemampuan membaca seperti pada media cetak. Dengan gambar-gambar, semua orang sudah cukup mengerti maknanya.
3)      Media elektronik lebih menarik karena gratis dan masyarakat bisa memilih/ berganti chanel dalam waktu yang singkat. Misal, pada pukul 14.00 WIB semua stasiun Televisi dan Radio yang ada memutarkan acaranya masing-masing sehingga pemirsa/ pendengar bebas memilih chanel apa dan acara apa yang akan mereka nikmati.
4)      Penikmat media elektronik dari berbagai umur dengan pilihan program acara yang beragam. Karena media elektronik menyediakan berbagai acara untuk berbagai kalangan usia, jenis kelamin, dan profesi.
5)      Media elektronik lebih cepat dalam mengupdate berita. Misal dalam breaking news, kejadian yang baru saja terjadi langsung diberitakan ke masyarakat sehingga masyarakat dapat memperbaharui informasi saat itu juga.
6)      Media elektronik dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat kejadian dan dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa. Seperti siaran live saat penggerebekan teroris.

c)    Media online
1)      Media online murah dan gampang didapat. Ketika seseorang membutuhkan informasi bisa mengakses melalui google, yahoo ataupun situs gratis lainnya. Dalam hitungan detik informasi akan didapat.
2)      Masyarakat dapat mengakses media online dimanapun dan kapanpun. Seseorang dapat mengakses okezone.com kapanpun dia membutuhkan berita, bahkan jam 22.00 WIB sekalipun.
3)      Update berita media online lebih cepat dibanding media lain. Hal ini karena kemudahan akses internet. Orang tidak hanya menggunakan PC untuk mengupload berita, tetapi via notebook, smartphone, dan tablet.
4)      Data atau berita disimpan dan bisa sewaktu-waktu dibuka kembali atau diarsip. Hal ini bergantung pada kemajuan teknologi. Pada epaper disediakan pilihan menu untuk membuka arsip Koran yang sudah lama. Sehingga jika membutuhkan informasi tinggal membuka internet/ situs web Koran dan mencari informasi yang dibutuhkan, tidak perlu membuka file kliping yang menghabiskan banyak tenaga dan waktu.
5)      Media online merupakan whole package karena selain berupa teks, juga berupa animasi terutama pada iklan video, gambar, dan audio. Hal ini memudahkan khalayak dalam mendapatkan berita dan lebih menarik untuk diikuti, seperti melakukan 3 hal dalam waktu yang bersamaan, sehingga lebih menghemat waktu.
6)      Para pengguna media online dapat saling berinteraksi satu dengan lainnya dengan cara berbagi komentar. Media online juga memberikan peluang untuk komunikasi dua arah karena khalayak dapat memberikan komentar melalui berita yang terkait.
7)      Media online akan terus berkembang dan tidak hanya terbatas pada pengguna komputer karena saat ini media online dapat diakses melalu media handphone/smartphone dan tablet. Hal ini juga berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi dimana semua produsen gadget teknologi informasi memproduksi tablet dan smartphone.

Kekurangan media massa
a)    Media cetak
1)      Sebagian orang berpendapat bahwa membaca media cetak untuk mendapat suatu berita membosankan. Mereka lebih memilih media elektronik karena berita yang ditampilkan disertai gambar dan berwarna serta lebih singkat/ langsung pada inti berita.
2)      Mengkliping/ menyimpan media cetak dalam jumlah besar/ banyak akan merepotkan karena membutuhkan tempat tersendiri dan tidak praktis. Jika sebuah perusahaan mengkliping artikel Koran selama beberapa tahun, mereka membutuhkan lemari khusus untuk menyimpan tumpukan kliping tersebut.
3)      Sebagian masyarakat malas jika harus membeli media cetak untuk mendapat berita, mereka lebih memilih media elektronik dan media online yang gratis.
4)      Dalam menonton berita secara umum (misal, breaking news), seseorang tidak dihadapkan pada pilihan segmen kelas sosial, ekonomi, dan pendidikan untuk memperoleh berita. Karena pada media non cetak berita dibacakan secara singkat langsung pada inti berita.
5)      Media cetak lambat dalam update berita. Karena media cetak harus melalui berbagai tahapan sebelum dicetak dan di distribusikan ke masyarakat.
6)      Media cetak biasanya memuat berita yang sudah dipublikasikan media massa lainnya, karena update yang tidak secepat media elektronik dan online.

b)   Media elektronik
1)      Biaya produksi media elektronik tergolong lebih mahal daripada media cetak. Karena media elektronik memerlukan biaya yang tinggi dalam perawatan alat pencari berita dan komponen lainnya.
2)      Berita elektronik tidak dapat diulang jika ada bagian yang pemirsa/ pendengar kurang jelas. Hal ini karena pemberitaan sekilas dan cepat.
3)      Pergantian chanel yang tidak beraturan oleh pemirsa/ pendengar membuat penangkapan/ penyerapan makna berita menjadi tidak lengkap.
4)      Pengawasan acara media elektronik cenderung kurang dapat dikontrol. Anak-anak memiliki kemungkinan yang cukup besar menonton acara orang dewasa.
5)      Media elektronik memang lebih cepat dalam mengupdate berita meskipun kadang kurang lengkap dalam penyampaiannya ke khalayak. Karena adanya durasi disetiap acaranya.
6)      Bagi pemirsa/ pendengar yang selektif mendengarkan berita dirasa kurang dalam  menambah wawasan dan analisa yang mendalam. Karena berita yang disampaikan sekilas dan tidak ada pengulangan.
7)      Tidak semua wilayah di Indonesia terjangkau oleh listrik dan gelombang radio. Hal ini berkaitan dengan pemerataan pembangunan dan kontur bergunung yang ada di wilayah Indonesia. Tidak semua orang memiliki pesawat televisi dan radio, hal ini juga bergantung pada tingkat ekonomi penduduk Indonesia yang masih banyak terdapat warga miskin.

c)    Media online
1)      Beberapa Koran menyediakan epaper yang berbayar dan masyarakat malas untuk berlengganan karena lebih memilih membuka situs free yang mungkin pembaharuan/ update beritanya tidak secepat dan selengkap epaper.
2)      Tidak semua masyarakat Indonesia dapat mengakses berita online. Karena tidak semua orang mengerti bagaimana menggunakan komputer dan internet. Hal ini berkaitan dengan faktor ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat Indonesia.
3)      Dibutuhkan pulsa dan jaringan internet untuk mengakses berita tersebut, hal itu berarti dibutuhkan dana lebih untuk kebutuhan update berita. Bagi masyarakat ekonomi menengah ke atas hal tersebut sudah menjadi kebutuhan dan mereka tidak mempermasalahkannya, tapi bagi masyarakat miskin mereka lebih memilih membeli beras daripada membeli pulsa internet.
4)      Berita dalam media online tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita sehingga tidak seakurat media lainnya. Sehingga pembaca kurang menikmati dalam membaca berita karena kadang penulisannyapun kurang teliti.
5)      Membaca artikel dalam media online sebenarnya membuat malas untuk berpikir runtut, jeli, dan teliti karena dengan mengetikkan kata kunci dapat menemukan artikel yang dicari. Dan artikel tersebut hanya berisi pokok-pokok pikiran saja dan terkadang hasil pemikiran orang lain yang belum tentu teruji kebenarannya.
6)       Membaca/ mencari berita di media online juga membuat kurang dapat berfikir fokus karena biasanya saat mencari berita khalayak juga membuaka situs jejaring social, download film, mp3 dan lain sebagainya.