Dasar pemikiran:
a) Materialisme historis
Kebutuhan
materiil dan perjuangan kelas sebagai akibat dari usaha memenuhi kebutuhan.
Manusia dari
kelas bawah berusaha mendapatkan kehidupan yang layak, mereka bekerja keras
supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya saja, seorang dari keluarga
miskin berusaha untuk menjadi orang sukses dengan tekun belajar, sehingga
disekolah dia mendapat nilai yang bagus. Setelah lulus SMA dia berusaha untuk
kuliah, karena orang tuanya kesulitan ekonomi, maka dia memutuskan bekerja
sambil kuliah. Dibangku kuliahpun dia selalu mendapat nilai yang bagus,
dan setelah lulus dia dapat diterima
bekerja karena kepintarannya diakui oleh perusahaan/ orang lain. Sehingga
dengan bekerja ditempat yang layak dia mendapat gaji yang layak dan mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ketergantungan
politik pada struktur ekonomi, pendidikan, agama, keluarga.
Manusia
beradaptasi dalam lingkungan materiil melewati hubungan ekonomi. Misalnya saja
ketika seseorang ingin memenuhi kebutuhannya, dia harus membeli dan
berkomunikasi dengan orang lain, atau dia harus bekerja untuk dapat memiliki
penghasilan. Pada saat dia bekerja, dia kan berinteraksi dengan orang lain.
Dalam berinteraksi dengan orang lain seseorang harus memperhatikan norma yang
berlaku, misal norma kesopanan dimana kita diajarkan untuk menghormati orang
lain dan bertingkah laku di tempat umum. Norma agama juga mengajarkan hal yang
baik dan buruk, seperti tidak boleh saling menyakiti baik secara lisan maupun
fisik.
c) Kegiatan dan Alienasi
Kelangsungan
hidup manusia dan pemenuhan kebutuhan tergantung pada kegiatan produktif dimana
secara aktif orang terlibat dalam mengubah lingkungan alamnya. Alienasi
merupakan akibat dari hilangnya kontrol individu atas kegiatan kreatifnya
sendiri dan produksi yang dihasilkannya. Pekerjaan dialami sebagai suatu
keharusan untuk sekedar bertahan hidup dan tidak sebagai alat untuk
mengembangkan kemampuan kreativitasnya.
Banyak orang
yang memilih pekerjaan yang menghasilkan uang tetapi tidak membuat mereka terus
berkreasi. Beberapa karena memang suka berada di titik aman, beberapa lagi
karena memang pekerjaan tersebut yang dapat mereka dapatkan. Pekerjaan dengan
gaji yang tinggipun kadang membatasi kreativitas seseorang, karena mereka sudah
bekerja dalam suatu sistem yang diatur perusahaan. Beberapa contoh pekerjaan
yang menuntut seseorang untuk terus berkreasi dan mengembangkan potensinya
adalah seniman, dosen, marketing, tim kreatif, dan lain sebagainya.
d) Kelas sosial, Kesadaran sosial, dan Perubahan sosial
Faktor yang
mempengaruhi gaya hidup dan kesadaran individu adalah posisi kelas. Konflik dalam
masyarakat dan perubahan sosial muncul dari kemenangan satu kelas melawan kelas
yang lainnya. Menurut Karl Marx terdapat tiga kelas, yaitu buruh upahan,
kapitalis, dan pemilik tanah.
Di Indonesia
pernah beberapa kali terjadi konflik antar suku, yang sebenarnya dipengaruhi
motif sosial ekonomi. Pada tahun 1998 dimana kaum tionghoa menjadi sasaran amuk
masa (penjarahan toko, dan lain sebagainya) sebenarnya terdapat kecemburuan
antara kaum pribumi yang melihat kaum Tionghoa yang lebih sukses (dalam hal ekonomi,
pendidikan, dan kesejahteraan).
Masyarakat kelas
atas biasa memiliki gaya hidup yang mewah, mereka diidentikan dengan pekerjaan
mapan, shopping di mall, pendidikan yang tinggi. Berbeda dengan masyarakat
kelas bawah yang diidentikan dengan pekerjaan yang tidak mapan, belanja di
pasar tradisional, dan tidak sadar pendidikan.
e) Kritik terhadap masyarakat kapitalis
Teori nilai
lebih yaitu pertukaran yang tidak proporsional antara nilai pakai dan nilai
tukar. Dalam hal ini keuntungan yang lebih besar dimiliki oleh para kapitalis,
sementara buruh tidak berkuasa atas nilai lebih yang telah dihasilkannya
sebagai tenaga kerja.
Buruh pabrik
bekerja keras untuk menyelesaikan target, jika mereka menginginkan gaji lebih
mereka harus lembur. Sementara bagi pemilik saham, mereka menikmati hasil yang
jauh lebih besar daripada buruh. Mereka hanya mengawasi dan memberi perintah.
Karl Marx juga
terkenal dengan ajaran “MARXISME”. Gagasan dasar marxsisme adalah kaum kapital
mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar
sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum
sementara hasil keringat mereka dinikati oleh kaum proletar. Selain itu Karl
Marx juga dikenal dengan pemikiran “Agama itu candu, agama menghambat
produktivitas kerja”.
Ajaran marxisme
ini diterapkan di Negara-negara komunis dimana kesetaraan menjadi tujuan utama
Negara tersebut. Misalnya saja gaji dokter dan buruh dinegara komunis hamper
sama. Selain itu Negara komunis identik dengan masyarakatnya yang atheis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar